Kegiatan jeda tengah semester ganjil dilaksanakan setelah siswa melakukan asesmen sumatif tengah semester (ASTS) ganjil. Adapun kegiatan ASTS ganjil ini dilakukan pada 9 - 13 September 2024, sedangkan kegiatan jeda tengah semester ganjil dilaksanakan selama 2 hari yakni tanggal 17 dan 18 September 2024. Kegiatan jeda tengah semester ganjil di SLB Negeri Ungaran dilaksanakan dengan 2 macam kegiatan. Untuk siswa SDLB di hari pertama melaksanakan kegiatan bermain tradisional, sedangkan untuk siswa SMPLB dan SMALB mengikuti kegiatan berenang.
Permainan tradisional merupakan perwujudan dari kearifan yang diturunkan kepada masyarakat secara turun temurun dan lebih bersifat sosial. Dengan demikian, anak terlibat secara emosional dengan kawan lain ketika bermain permainan tradisional. Selain itu, permainan tradisional merupakan kegiatan olahraga yang memiliki nilai budaya yang bermanfaat bagi perkembangan motorik dan emosional anak . Permainan tradisional membantu membangun karakter dan integritas yang kuat, serta membentuk generasi penerus bangsa secara positif. Permainan tradisional juga memiliki manfaat bagi anak, selain menjadi sarana hiburan, permainan tradisional juga dapat dijadikan sarana pembelajaran bagi siswa untuk memahami nilai-nilai kebersamaan, kerjasama, ketekunan, dan rasa persaudaraan.
Alasan tersebut, menjadi dasar kegiatan jeda tengah semester ganjil khususnya siswa SDLB di SLB Negeri Ungaran. Adapun permainan tradisional yang dimainkan adalah permainan lompat tali karet, congklak (dakon), dan sunda manda (engklek). Kegiatan tersebut dilakukan di lapangan sekolah dengan didampingi bapak/ibu guru. Permainan tradisional yang dimainkan siswa SDLB dilakukan ada yang yang secara individu dan kelompok.
Permainan lompat tali karet adalah permainan yang melatih ketangkasan, konsentrasi, dan kelincahan dnegan menggunakan tali yang terbuat dari karet gelang yang disambung-sambungkan dengan simpul tertentu. Aturan permainan dari permainan ini adalah dua orang pemegang tali mengatur tinggi talinya setinggi lutut, kemudian pelompat harus berhasil melompati tali tersebut. Congklak/dakon adalah jenis permainan tradisional berpasangan dengan menggunakan alat berupa tempat lonjong yang terbuat dari plastik/kayu yang dibuat lubang dengan jumlah 12 lubang. Lubang-lubang tersebut diisi dengan kecik (biji sawo). Pemain akan mengambil kecik dari satu lubang dan membagikannya satu persatu selain lubang ‘tabungan’ milik lawan secara berurutan. Kecik terakhir yang jatuh di lubang yang ada isinya harus dipungut lagi dan di sebar lagi. Permainan sunda manda/engklek merupakan permainan yang dilakukan dengan cara berjalan dengan satu kaki pada petak-petak berbentuk kotak yang digambar di atas tanah. Aturan bermain dari sunda manda/engklek adalah pemain melempar serpihan genting pada kotak-kotak yang telah digambar di tanah secara berurutan, dari petak yang paling dekat dengan pelempar. Pada kotak yang ditandai koin atau serpihan genting, pemain tidak boleh menginjaknya dan harus melewati petak tersebut
Dari deskripsi 3 jenis permainan tradisional, dapat kita ketahui bahwa permainan tradisional memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang pentingnya bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, menghormati aturan main, dan menghadapi tantangan dengan semangat juang yang tinggi. Selain itu, keunggulan permainan tradisional adalah tidak membutuhkan biaya yang banyak, dapat meningkatkan kreativitas anak, dan dapat mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional anak-anak. Semua nilai-nilai tersebut dapat membantu memperkuat jati diri dan karakter positif siswa sebagai pembelajar yang mandiri dan merdeka belajar.
0 Komentar