Negara Indonesia memiliki berbagai keberagaman baik berupa agama, ragam budaya, suku, adat-istiadat, tradisi/kultur, dan bahasa. Berbagai keberagaman tersebut menjadi sebuah tantangan yang berpotensi menimbulkan intoleransi dan diskrimnasi yang bisa saja muncul di tengah masyarakat. Namun, bangsa Indonesia juga memiliki semboyan negara yang berupaya mempersatukan keberagaman tersebut, yakni “Bhineka Tunggal Ika”. Arti Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang dijelaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai semboyan bangsa Indonesia. Bhineka Tunggal Ika memiliki arti yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu. Arti ini memberikan kekuatan akan rasa toleransi dan rasa mencintai atas perbedaan agama, ras, suku, bangsa, bahasa, adat, dan budaya yang ada di Indonesia.
Penanaman nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika pada tingkat satuan pendidikan merupakan hal yang penting. Karena, sekolah mempunyai andil dalam menanamkan nilai-nilai agama dan budaya. Berbagai macam karakter, latar belakang, gender, latar belakang ekonomi, keluarga, lingkungan, agama, dan suku yang dihadapi peserta didik di sekolah memungkinkan peserta didik untuk menebalkan sikap toleransi dan menghargai keberagaman dengan adanya saling menghormati dan menghargai sesuai dengan nilai Pancasila. Oleh karena itu, SLB Negeri Ungaran mengambil tema P5 yakni Bhineka Tunggal Ika dengan judul “Indahnya Keberagaman” untuk menumbuhkan jiwa toleransi siswa dan semangat persatuan dan persatuan.
Kegiatan P5 tersebut sudah dilaksanakan dari bulan Juli dengan berbagai rangkaian kegiatan khususny mengenai perbedaan agama bagi siswa SLB Negeri Ungaran. Tujuan dari P5 ini adalah untuk menumbuhkan sikap saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama yang ada di Sekolah. Kegiatan P5 ini dimulai pengenalan berbagai agama yang ada di Indonesia, contoh sikap menghargai pemeluk agama yang berbeda, menunjukkan sikap toleransi antar pemeluk agama, dan kunjungan ke 3 tempat ibadah yang ada di Kota Ambarawa.
Kegiatan Puncak P5 dilaksanakan pada hari Rabu, 20 November 2024 ke Kota Ambarawa, Kab. Semarang. Kunjungan 3 tempat beribadah tersebut dimulai dengan kunjungan ke Klenteng Hok Tik Bio yang merupakan tempat ibadah umat Konghucu. Dengan melakukan kunjungan di tempat ini, siswa SLB Negeri Ungaran mempelajari mengenai sejarah berdirinya klenteng, kegiatan yang ada di klenteng, dan sekilas mengenai gambaran cara beribadah umat konghuchu. Kunjungan yang kedua adalah kujungan ke Masjid Agung Palagan Ambarawa. Seperti yang kita tahu bahwa penduduk Indonesia didominasi oleh pemeluk agama islam. Kunjungan ke masjid ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai sejarah berdirinya masjid, pengelolaan masjid, dan memberikan motivasi kepada siswa muslim untuk lebih rajin beribadah. Kunjungan tempat yang ketiga adalah Gua Maria Kerep yang merupakan tempat ziarah bagi umat katolik. Dengan melakukan kunjungan ketiga tempat ibadah yang berbeda diharapkan siswa dapat memiliki pengetahuan bahwa tempat ibadah setiap pemeluk agama berbeda da cara beribadahnyapun berbeda. Dengan demikian, siswa dapat memupuk jiwa toleransi beragamanya sehingga dapat menumbuhkan semangat Kebhinekaan di tengah-tengah perbedaan yang ada pada masyarakat Indonesia.
0 Komentar